
Di pinggir danau yang tenang, tinggallah seekor anak bebek bernama Bibi. Bibi punya bulu kuning cerah dan kaki yang lincah. Tapi sayangnya… Bibi suka menjahili teman-temannya.
Saat Kura-kura sedang berjalan pelan, Bibi suka mengejutkannya dari belakang. “Huaaa!” teriak Kura-kura, sampai masuk ke dalam tempurung.
Kalau Angsa sedang bernyanyi, Bibi malah menirukannya dengan suara lucu, membuat semua tertawa. “Hahaha, suaramu kayak bejana bocor!” kata Bibi sambil tertawa.
Saat Ikan kecil berenang di dekat permukaan, Bibi suka memercikkan air agar ikan kaget dan kabur.
Awalnya, Bibi merasa semua itu lucu. Tapi lama-lama, teman-temannya mulai menjauh.
Kura-kura tak mau main.
Angsa tak mau bernyanyi.
Ikan kecil tak muncul lagi di danau.
Bibi duduk sendirian di pinggir danau. “Kenapa semua menjauhiku, ya?” gumamnya.
Lalu datanglah burung hantu tua, terbang dan hinggap di ranting.
“Bibi, kamu tahu kenapa mereka menjauh?” tanya Burung Hantu.
Bibi menggeleng. “Aku cuma bercanda…”
“Kadang bercanda yang menyakitkan itu bukan lucu, tapi membuat orang lain sedih,” kata Burung Hantu bijak. “Kalau kamu ingin punya teman, kamu harus membuat mereka senang, bukan takut.”
Bibi termenung. Ia ingat wajah sedih Kura-kura, Angsa, dan Ikan kecil. Ia merasa bersalah.
Keesokan harinya, Bibi memutuskan untuk berubah.
Ia datang ke Kura-kura dan berkata, “Maaf ya, aku sudah mengejutkanmu. Aku tak akan lakukan itu lagi.”
Ia memberi bunga kecil pada Angsa sambil berkata, “Maaf karena menirukan suaramu. Kamu punya suara yang indah, sungguh.”
Ia membuat rakit kecil dari daun untuk Ikan kecil bermain di danau.
Pelan-pelan, teman-temannya mulai tersenyum lagi. Mereka bermain bersama, bernyanyi bersama, dan berenang bersama.
Bibi belajar satu hal penting: Menjadi teman yang baik itu lebih menyenangkan daripada menjadi lucu tapi menyakiti.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)
No responses yet