
Kemajuan teknologi membuat banyak pekerjaan semakin mudah. Tapi, terciptanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) malah membuat beberapa pekerjaan punah. Tak sedikit di antaranya adalah pekerjaan bergaji tinggi, Bunda.
Salah satu profesi yang sempat populer di awal era AI adalah prompt engineer. Dua tahun lalu, prompt engineering digadang-gadang sebagai karier masa depan di dunia teknologi.
Perkiraan gaji prompt engineer juga cukup fantastis, yakni mencapai US$200.000 atau sekitar Rp3,3 miliar per tahun. Prompt engineer memiliki tugas merancang kalimat perintah terbaik untuk menghasilkan respons optimal dari model AI seperti ChatGPT.
Tetapi, seiring evolusi AI yang kini semakin maju hingga mampu mengajukan pertanyaan klarifikasi, kebutuhan akan spesialis prompt engineer menurun drastis. Banyak perusahaan memilih untuk melatih karyawan di berbagai divisi agar memahami cara efektif berinteraksi dengan AI. Mereka tidak lagi mau mengandalkan satu orang ahli, Bunda.
“Semua orang dulu bilang prompt engineer akan jadi pekerjaan terpanas Tapi kenyataannya sekarang tidak seperti itu,” ujar Jared Spataro Chief Marketing Officer untuk AI di Microsoft, kepada Wall Street Journal, belum lama ini.
Survei Microsoft terbaru terhadap 31.000 pekerja di 31 negara menunjukkan bahwa prompt engineering hampir berada di posisi terbawah di daftar lowongan baru yang akan ditambahkan perusahaan dalam setahun ke depan. Sebaliknya, posisi yang paling banyak dicari perusahaan adalah pelatih AI (AI trainer), spesialis data AI (AI data specialist), dan spesialis keamanan AI (AI security specialist).
Lantas, seperti apa popularitas pekerjaan prompt engineer sebelum akhirnya hampir punah di dunia AI?
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)
No responses yet