
Kesedihan tengah menyelimuti jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab. Pasalnya, sang suami, Ibrahim Sjarief Assef, baru saja meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur.
Kabar duka itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga Najwa. Sebelum meninggal dunia, Ibrahim diketahui mengalami stroke hingga mengalami perdarahan di otak.
“Pasca stroke, perdarahan di otak,” ungkap pihak keluarga, dikutip dari laman insertlive, Rabu (21/5/2025).
Stroke perdarahan otak
Penyakit stroke yang disertai dengan perdarahan di otak disebut stroke hemoragik. Dilansir dari laman American Stroke Association, stroke hemoragik terjadi sekitar 13 persen dari kasus stroke.
Stroke ini terjadi ketika pembuluh darah yang melemah pecah dan berdarah ke dalam otak di sekitarnya.
Perdarahan mengganggu sirkulasi normal di otak dan mencegahnya mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan berfungsi. Stroke juga menambah tekanan ekstra di dalam otak, yang dapat merusak atau membunuh sel-sel otak.
Gejala sistem hemoragik
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gejala stroke hemmoragik dapat mencakup satu atau lebih hal berikut ini:
- Sakit kepala
- Sensitivitas cahaya
- Pusing atau vertigo
- Sulit memahami atau berbicara
- Bicara tidak jelas
- Lemah atau mengalami kelumpuhan pada satu sisi
- Kehilangan indra, seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan
- Leher yang kaku
- Mual dan muntah
- Kejang
- Pingsan
Penyebab stroke hemoragik
Segala hal yang merusak atau memecah pembuluh darah di otak dapat menyebabkan stroke hemoragik. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan penyebab paling umum. Hal ini terutama berlaku jika tekanan darah sangat tinggi atau tetap tinggi dalam jangka waktu lama.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan stroke hemoragik meliputi:
- Aneurisma otak
- Tumor otak
- Penyakit moyamoya
- Cerebral amyloid angiopathy
- COVID-19
- Stroke iskemik yang menyebabkan perdarahan selama atau setelah stroke
- Cedera pada kepala
Faktor risiko stroke hemoragik
Perlu diketahui bahwa siapa pun dapat mengalami stroke hemoragik. Namun, ada sebagian orang memiliki risiko lebih tinggi jika:
- Berusia lebih dari 65 tahun
- Merokok
- Menggunakan obat-obatan non-resep
Selain itu, risiko stroke lebih tinggi lainnya juga dapat dialami orang dengan kondisi kesehatan yang memengaruhi sistem peredaran darah, termasuk:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kolesterol tinggi (hiperlipidemia)
- Sakit kepala migrain
- Diabetes
Cara mencegah stroke perdarahan otak
Menjaga tekanan darah tetap sehat merupakan cara penting untuk mencegah risiko stroke hemoragik. Jika memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin akan membantu pasien mengendalikannya.
Mereka juga akan menyarankan pengobatan dan perubahan pada rutinitas harian untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran aman.
Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke hemoragik meliputi beberapa cara berikut ini:
- Mengelola kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki
- Mengonsumsi banyak makanan sehat dan menjaga berat badan sehat
- Melakukan banyak aktivitas fisik
- Mengunjungi dokter untuk pemeriksaan setiap tahun (atau disarankan untuk sesering mungkin)
- Berhenti merokok
Stroke hemoragik dapat berdampak besar pada hidup seseorang. Segala hal yang dapat memengaruhi otak secara permanen dapat mengancam jiwa, Bunda.
Jika merasa mengalami gejala stroke, segera dapatkan bantuan. Semakin cepat ditangani, semakin baik.
(asa/som)
No responses yet